Sabtu, 21 Juli 2012

Inspirasi Reza : Simon Phillips (TOTO) dan The Ataris


Reza :

1.  Simon Phillips (TOTO)

Reza sangat menyukai grub band TOTO, terutama sang drummer Simon Phillips. Pukulan drum Reza terpengaruh oleh Phillips. Meskipun Simon Phillips bukan founding father TOTO, tapi Phillips memiliki pengaruh yang besar terhadap TOTO dikemudin hari. Gaya bermain Phillips yang santai tapi menghasilkan suara drum yang indah, juga bisa dilihat pada gaya bermain Reza. Selain itu, distro milik Reza “Fahrenheit” juga diambil dari salah satu album TOTO.

Berikut bografi Simon Phillips dan TOTO.

Toto dibentuk dari enam musisi studio pada tahun 1977. Sebelum mendirikan Toto, anggota Toto sudah sering dipakai sebagai musisi pengiring untuk Steely Dan, Seals and Crofts, Boz Scaggs, Sonny and Cher[, dan beberapa lainnya. Pemain kibor David Paichadalah anak pemusik sekaligus musisi studio/penulis aransemen Marty Paich. Kariernya melesat setelah bersama Boz Scaggs mengerjakan album Silk Degrees. David sering bermain bersama pemain drum Jeff Porcaro (anak pemain perkusi Joe Porcaro). Keduanya ketika bersekolah di Sekolah Menengah Atas Grant, Van Nuys, California, membentuk band bernama Still Life. David dan Jeff mulai serius mendiskusikan kemungkinan mendirikan band sendiri. Keduanya mengajak pemain bass David Hungate yang pernah ikut mereka sewaktu tur keliling Boz Scaggs. Selain itu, David dan Jeff meminta gitaris Steve Lukather (pernah bermain sebagai pengiring Scaggs menggantikan [[Les Dudek]) dan kakak Jeff Porcaro bernama Steve Porcaro (kibor) untuk bergabung. Lukather dan Steve Porcaro adalah adik kelas David dan Jeff di SMA Grant, dan keduanya bahkan meneruskan band Rural Still Life (disingkat menjadi Still Life) setelah David dan Jeff lulus. Ditambah mantan vokalis S.S. Fools bernama Bobby Kimball, mereka berenam menandatangani kontrak dengan Columbia Records, dan mulai memproduksi album pertama.

Setelah lagu-lagu selesai ditulis, mereka masuk studio rekaman untuk membuat album. Menurut mitos yang populer tentang asal usul nama band mereka, Jeff Porcaro menulis kata Toto pada pita demo berisi lagu-lagu mereka agar tidak tertukar dengan pita demo dari grup musik lain. Kabar burung mengatakan nama Toto berasal dari Toteaux, nama keluarga Bobby Kimball yang "sebenarnya" (cerita ini sebenarnya berawal dari lelucon pemain bass David Hungate). Setelah selesai dengan album pertama, band mereka masih belum diberi nama. Setelah melihat tulisan Toto pada pita demo, David Hungate menjelaskan kepada teman-temannya bahwa kata Toto dalam bahasa Latin berarti memasukkan segala. Mengingat mereka pernah main untuk berbagai rekaman dan berbagai irama musik, para anggota sepakat untuk memakai nama Toto. Nama band mereka sempat memancing tawa ketika pertama kali tur ke Jepang karena TOTO adalah merek produk saniter Jepang. Toto adalah juga nama anjing Dorothy dalam buku-buku The Wonderful Wizard of Oz dan film klasik film produksi tahun 1939.

Setelah beredar, album perdana Toto melesat di tangga album berkat lagu-lagu seperti "Hold the Line" ,"Georgy Porgy", dan "I'll Supply The Love". Toto langsung mendapat pengakuan internasional, dan dinominasikan sebagai penerima Grammy untuk Artis Pendatang Baru Terbaik. Tidak lama kemudian, pada awal 1979, Toto memulai tur keliling Amerika untuk mempromosikan album perdana mereka. Semasa tur, mereka mengajak dua musisi tambahan, Tom Kelly (gitar, vokal latar) dan Lenny Castro (perkusi). Sejak itu pula Toto selalu mengajak musisi tambahan sewaktu mengadakan konser.

Pada 1995, mereka merekam Tambu yang merupakan album pertama Toto bersama Simon Phillips. Album ini menghasilkan singel "I Will Remember", "Drag Him To The Roof", dan "The Turning Point". John James dan Jenny Douglas-McRae bertindak sebagai penyanyi rekaman untuk beberapa lagu dalam album Tambu. Lagu bonus "Blackeye" juga dinyanyikan Jenny, dan ia berduet bersama Steve Lukather dalam "Baby He's Your Man". Album Tambu tidak begitu laku di Amerika Serikat (bahkan tidak diedarkan di Amerika, dan baru dirilis setelah beredar di luar Amerika Serikat). Lagu "Baby He's Your Man" juga batal dirilis sebagai singel. Di luar Amerika Serikat, Tambu terjual 600 ribu kopi.

Konser keliling "Tambu Tour" ternyata sukses, tapi mereka tidak manggung di Amerika Utara. Simon Phillips mengalami sakit punggung hingga harus digantikan Gregg Bissonetteselama tahap pertama tur pada akhir 1995. Tur keliling berakhir pada 1996. Hingga tur berakhir, musisi pendukung tur tetap tidak berubah, kecuali Donna McDaniel yang keluar tahun 1994 tak lama setelah konser "Night of the Proms" (Jennny juga tidak ikut karena ia sudah ikut tur keliling Joe Cocker). Lagu "Hold The Line" dinyanyikan sebagai duet Jenny dan John. Keduanya tidak diikutsertakan lagi pada penutupan tur 1997.

2.  The Ataris

Cerita Ataris dibaca seperti dongeng punk-rock: kehidupan remaja di kota Mid-West yang membosankan (Anderson, Indiana), pergi ke pertunjukan The Vandals dan memberikan band tape; satu minggu kemudian mendapat telepon dari bassis The Vandals (dan pemilik Kung Fu Records) Joe Escalante memintanya untuk rekaman dengan labelnya; pindah ke California dan menempatkan band bersama-sama dengan drummer Derrick Plourde (ex-Lagwagon); membuat catatan “Anywhere But Here” (diproduksi oleh gitaris The Vandals ‘, Warren Fitzgerald); mendapat undangan untuk tur dengan beberapa band favoritnya (lihat bawah); menempatkan bersama-sama formasi yang baru; menjadi (NOFX) band baru favorit Fat Mike, yang kemudian melepaskan mereka EP, “Lihat Teruskan Kegagalan” (Fat Wreck Chords), dihasilkan oleh anggota keturunan. Cerita berlanjut dengan “Blue Skies, Broken Hearts … Next 12 Out” (diproduksi oleh penyanyi Lagwagon / produser, Joey Cape), untuk Kung Fu Records, yang telah menjual rata-rata lebih dari 600 eksemplar per minggu di seluruh dunia sejak perusahaan rilis April 1999, dan masih terus berkembang.

Hanya beberapa hari setelah menyelesaikan AS 3 Month win / tour Kanada, The Ataris terus mendukung “Blue Skies …” ada AS Fat Tour 2000 dengan No Use For A Name dan kemudian konser di Warped Tour. Pada musim gugur, mereka menjadi band pembuka untuk MXPX di Jepang, Australia, New Zealand dan Hawaii, mengakhiri tahun di Inggris dan Eropa dengan The Vandals.
Berbasis di Santa Barbara, California dan bersama-sama hanya selama 3 tahun, mereka lagu luar biasa catchy, bekerja tak kenal lelah, dan tur non-stop telah membuat mereka band yang paling cepat berkembang dalam sejarah punk saat ini.

Beberapa band tour dengan The Ataris meliputi: MxPx, Blink 182, NOFX, Social Distortion, Zebrahead, Good Riddance, Unwritten Law, No Use For A Name, Lagwagon, The Vandals, Dance Hall Crashers, Nerf Herder, Fenix TX, dan Madd Caddies; akan berkeliling Amerika dengan Lagwagon dan The Vandals pada Maret 2001; kemudian langsung menuju ke Jepang, Australia, Selandia Baru, dan Inggris untuk bulan April dan Mei awal, dan selesaikan dengan beberapa kali tour dengan Blink-182 dan Alkali di Mid-West. Juni-Juli – Warped Tour, kemudian tur headling dari US / Canada / Eropa pada musim gugur.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More