Reza :
1.
Simon Phillips (TOTO)
Reza sangat
menyukai grub band TOTO, terutama sang drummer Simon Phillips. Pukulan drum
Reza terpengaruh oleh Phillips. Meskipun Simon Phillips bukan founding father
TOTO, tapi Phillips memiliki pengaruh yang besar terhadap TOTO dikemudin hari.
Gaya bermain Phillips yang santai tapi menghasilkan suara drum yang indah, juga
bisa dilihat pada gaya bermain Reza. Selain itu, distro milik Reza “Fahrenheit”
juga diambil dari salah satu album TOTO.
Berikut bografi Simon Phillips dan TOTO.
Toto dibentuk dari enam musisi studio pada
tahun 1977. Sebelum mendirikan Toto, anggota Toto sudah sering dipakai sebagai
musisi pengiring untuk Steely
Dan, Seals
and Crofts, Boz Scaggs, Sonny
and Cher[, dan beberapa lainnya. Pemain kibor David
Paichadalah anak pemusik sekaligus musisi
studio/penulis aransemen Marty
Paich. Kariernya melesat setelah bersama Boz Scaggs
mengerjakan album Silk
Degrees. David sering bermain bersama
pemain drum Jeff
Porcaro (anak pemain perkusi Joe
Porcaro). Keduanya ketika bersekolah di Sekolah Menengah Atas Grant, Van Nuys, California, membentuk band bernama Still
Life. David dan Jeff mulai serius mendiskusikan kemungkinan mendirikan band
sendiri. Keduanya mengajak pemain bass David
Hungate yang pernah ikut mereka sewaktu tur keliling Boz Scaggs. Selain itu,
David dan Jeff meminta gitaris Steve Lukather (pernah bermain sebagai pengiring
Scaggs menggantikan [[Les Dudek]) dan kakak Jeff Porcaro bernama Steve
Porcaro (kibor) untuk bergabung. Lukather dan Steve Porcaro adalah adik kelas
David dan Jeff di SMA Grant, dan keduanya bahkan meneruskan band Rural Still Life
(disingkat menjadi Still Life) setelah David dan Jeff lulus. Ditambah mantan
vokalis S.S. Fools bernama Bobby Kimball, mereka berenam
menandatangani kontrak dengan Columbia Records, dan mulai
memproduksi album pertama.
Setelah lagu-lagu selesai ditulis, mereka
masuk studio rekaman untuk membuat album. Menurut mitos yang populer tentang
asal usul nama band mereka, Jeff Porcaro menulis kata Toto pada pita demo berisi lagu-lagu mereka
agar tidak tertukar dengan pita demo dari grup musik lain. Kabar burung
mengatakan nama Toto berasal dari Toteaux, nama keluarga Bobby
Kimball yang "sebenarnya" (cerita ini sebenarnya berawal dari lelucon
pemain bass David Hungate). Setelah selesai dengan album pertama, band
mereka masih belum diberi nama. Setelah melihat tulisan Toto pada pita demo, David Hungate
menjelaskan kepada teman-temannya bahwa kata Toto dalam bahasa Latin berarti memasukkan segala. Mengingat
mereka pernah main untuk berbagai rekaman dan berbagai irama musik, para
anggota sepakat untuk memakai nama Toto. Nama band mereka sempat memancing tawa
ketika pertama kali tur ke Jepang karena TOTO adalah merek produk saniter Jepang. Toto adalah juga nama anjing Dorothy
dalam buku-buku The Wonderful Wizard of Oz dan film klasik film produksi tahun 1939.
Setelah beredar, album perdana Toto melesat di tangga album berkat lagu-lagu
seperti "Hold the Line" ,"Georgy Porgy", dan
"I'll
Supply The Love". Toto
langsung mendapat pengakuan internasional, dan dinominasikan sebagai penerima Grammy untuk Artis
Pendatang Baru Terbaik. Tidak lama kemudian, pada awal 1979, Toto
memulai tur keliling Amerika untuk mempromosikan album perdana mereka. Semasa tur, mereka mengajak dua musisi
tambahan, Tom
Kelly (gitar,
vokal latar) dan Lenny Castro (perkusi). Sejak itu pula Toto selalu
mengajak musisi tambahan sewaktu mengadakan konser.
Pada 1995, mereka merekam Tambu yang merupakan album pertama Toto
bersama Simon Phillips. Album ini menghasilkan singel "I Will
Remember", "Drag Him To The Roof", dan "The Turning
Point". John James dan Jenny Douglas-McRae bertindak sebagai penyanyi
rekaman untuk beberapa lagu dalam album Tambu.
Lagu bonus "Blackeye" juga dinyanyikan Jenny, dan ia berduet bersama
Steve Lukather dalam "Baby He's Your Man". Album Tambu tidak begitu laku di Amerika Serikat
(bahkan tidak diedarkan di Amerika, dan baru dirilis setelah beredar di luar
Amerika Serikat). Lagu "Baby He's Your Man" juga batal dirilis
sebagai singel. Di luar Amerika Serikat, Tambu terjual 600 ribu kopi.
Konser keliling "Tambu Tour"
ternyata sukses, tapi mereka tidak manggung di Amerika Utara. Simon Phillips
mengalami sakit punggung hingga harus digantikan Gregg
Bissonetteselama tahap
pertama tur pada akhir 1995. Tur keliling berakhir pada 1996. Hingga tur
berakhir, musisi pendukung tur tetap tidak berubah, kecuali Donna McDaniel yang
keluar tahun 1994 tak lama setelah konser "Night of the Proms"
(Jennny juga tidak ikut karena ia sudah ikut tur keliling Joe Cocker).
Lagu "Hold The Line" dinyanyikan sebagai duet Jenny dan John.
Keduanya tidak diikutsertakan lagi pada penutupan tur 1997.
2.
The Ataris
Cerita Ataris dibaca seperti dongeng punk-rock: kehidupan remaja di kota
Mid-West yang membosankan (Anderson, Indiana), pergi ke pertunjukan The Vandals
dan memberikan band tape; satu minggu kemudian mendapat telepon dari bassis The
Vandals (dan pemilik Kung Fu Records) Joe Escalante memintanya untuk rekaman dengan
labelnya; pindah ke California dan menempatkan band bersama-sama dengan drummer
Derrick Plourde (ex-Lagwagon); membuat catatan “Anywhere But Here” (diproduksi
oleh gitaris The Vandals ‘, Warren Fitzgerald); mendapat undangan untuk tur
dengan beberapa band favoritnya (lihat bawah); menempatkan bersama-sama formasi
yang baru; menjadi (NOFX) band baru favorit Fat Mike, yang kemudian melepaskan
mereka EP, “Lihat Teruskan Kegagalan” (Fat Wreck Chords), dihasilkan oleh
anggota keturunan. Cerita berlanjut dengan “Blue Skies, Broken Hearts … Next 12
Out” (diproduksi oleh penyanyi Lagwagon / produser, Joey Cape), untuk Kung Fu
Records, yang telah menjual rata-rata lebih dari 600 eksemplar per minggu di
seluruh dunia sejak perusahaan rilis April 1999, dan masih terus berkembang.
Hanya beberapa hari setelah menyelesaikan AS 3
Month win / tour Kanada, The Ataris terus mendukung “Blue Skies …” ada AS Fat
Tour 2000 dengan No Use For A Name dan kemudian konser di Warped Tour. Pada
musim gugur, mereka menjadi band pembuka untuk MXPX di Jepang, Australia, New
Zealand dan Hawaii, mengakhiri tahun di Inggris dan Eropa dengan The Vandals.
Berbasis di Santa Barbara, California dan
bersama-sama hanya selama 3 tahun, mereka lagu luar biasa catchy, bekerja tak
kenal lelah, dan tur non-stop telah membuat mereka band yang paling cepat
berkembang dalam sejarah punk saat ini.
Beberapa band tour dengan The
Ataris meliputi: MxPx, Blink 182, NOFX, Social Distortion, Zebrahead, Good
Riddance, Unwritten Law, No Use For A Name, Lagwagon, The Vandals, Dance Hall
Crashers, Nerf Herder, Fenix TX, dan Madd Caddies; akan berkeliling Amerika
dengan Lagwagon dan The Vandals pada Maret 2001; kemudian langsung menuju ke
Jepang, Australia, Selandia Baru, dan Inggris untuk bulan April dan Mei awal,
dan selesaikan dengan beberapa kali tour dengan Blink-182 dan Alkali di Mid-West.
Juni-Juli – Warped Tour, kemudian tur headling dari US / Canada / Eropa pada
musim gugur.
0 komentar:
Posting Komentar